Tidah Putus Asa Dari Rahmat Allah

Sebagai hamba Allah yang beriman putus asa dari mengharap Rahmat dari Allah SWT adalah sesuatu yang dilarang oleh agama. Oleh karena itu hal tersebut dilarang oleh agama. Seperti diterangkan dalam "Mau'idhotul Usfuriyah" pada hadits yang kedua :

Dari Ibnu Mas'ud, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Seorang pendosa yang sangat mengharap Rahmat Allah lebih dekat di sisi Allah daripada ahli ibadah yang putus asa akan Rahmat Allah"

Dari keterangan Hadits di atas terdapat hikayat

Hikayah : Hamba Yang dimasukkan Neraka

Zaid bin Aslam mendapat cerita dari Umar :
Pada masa lalu hiduplah hamba yang tekun ibadahnya. Sayang ia tak penah mengharap Rahmat Allah.
Ketika meninggal ia bertanya kepada Allah : "Wahai Tuhan, apa yang engkau berikan untukku ?"
"Neraka " jawab Tuhan
"Wahai Tuhan, kalau begitu kemana ibadahku dan amal baikku ?" protesnya.
"Ketika di dunia kau putus asa dengan Rahmat-Ku, maka hari ini tak ku berikan Rahmat-Ku."

Hikayah 2 : Rahmat Allah Kepada Hambanya

Abu Hurairah berkisahberdasar cerita Nabi :
Hiduplah seorang laki-laki yang selama hidup tak pernah berbuat baik selain keyakinan hanya Allah Yang Maha Esa.
Ketikaajal menjemput, ia berpesan kepada keluarganya : "Jika aku mati, bakarlah ! buang abunya ke laut saat angin bertiup ".
Keluarganya pun memenuhi permintaan dan pesan tersebut.
Ketika di akhirat Allah bertanya kepadanya : "Amal apakah yang kau jadikan bekal ?"
"Hanya rasa takut menghadap ENgkau, Wahai Allah". jawabnya.
Lantas Allah mengampuninya. Sedang dia sama sekali tak pernah berbuat baik selain meng-Esakan Allah.

Hikayat 3 : Nabi Musa Dan Lelaki Sesat (Klik Untuk Membaca)

Post a Comment

Previous Post Next Post